MACAM-MACAM PERSENDIAN
Macam-macam Persendian (Artikulasi)- Coba gerakkan siku tangan dan lutut kaki Anda dengan gerakan menekuk! Apakah anggota gerak Anda itu dapat digerakkan menekuk? Mengapa bisa terjadi demikian? Jika Anda perhatikan, pada anggota badan yang tertekuk tersebut, dapat diketahui bahwa di sana terdapat 2 tulang yang saling dihubungkan. Itulah yang dimaksud persendian atau artikulasi. Sendi yang menyusun kerangka manusia terdapat di beberapa tempat. Ini dapat dijelaskan pada tulisan ini. Dari gambar tersebut dapat diketahui berbagai macam sendi. Secara garis besar, sendi-sendi tersebut dapat dibedakan menjadi 3 macam.
1. Amfiartrosis
2. Sinartrosis
3. Diartrosis
1. Pengertian Amfiartrosis
Amfiartosis adalah persendian di mana gerakan yang terjadi amat terbatas. Misalnya hubungan antartulang rusuk dengan ruas-ruas tulang belakang. Tulang-tulang tersebut dapat menimbulkan gerakan pada saat kita bernapas.2. Pengertian Sinartrosis
Persendian sinartrosis tidak memungkinkan adanya gerakan. Persendian ini dibedakan menjadi dua.a. Sinartrosis Sinkondrosis
Pada persendian ini penghubungnya adalah tulang rawan. Misalnya:
a) hubungan antara tulang rusuk dan ruas tulang dada;
b) hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.
b. Sinartrosis Sinfibrosis
Pada persendian ini penghubungnya adalah serabut jaringan ikat. Misalnya, hubungan antar tulang tengkorak (sutura). Hubungan itu dapat Anda lihat pada Gambar
Persendian sinartrosis sinfibrosis
3. Diartrosis
Pada jenis persendian diartosis, gerakan yang terjadi banyak dan leluasa. Macam-macam persendian diartosis yaitu sebagai berikut.
a. Sendi Peluru
Sendi peluru adalah hubungan antartulang di mana kedua ujung tulang berbentuk bongkol dan lekuk, serta memungkinkan pergerakan yang lebih bebas berporos tiga. Hubungan sendi peluru terjadi pada persendian antara tulang belikat dengan tulang lengan atas, antara tulang paha dengan tulang pinggul. Agar lebih jelas tentang sendi peluru, perhatikan Gambar
Sendi peluru
b. Sendi PelanaSendi pelana merupakan hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan kedua arah, dengan bidang-bidang sendinya berbentuk pelana. Hubungan sendi pelana dapat terjadi pada persendian antara tulang pergelangan tangan dengan tulang telapak tangan, persendian pada ibu jari, metakarpal dan karpal. Agar lebih jelas mengenai sendi pelana, dapat Anda perhatikan Gambar sendi pelana berikut:
c. Sendi Engsel
Sendi engsel Hubungan antartulang di mana ujung-ujungnya seperti engsel dan berbentuk lekukan. Gerakan sendi sendi engsel mempunyai 1 poros. Hubungan sendi engsel dapat terjadi pada siku, lutut, dan jari-jari. Perhatikan Gambar sendi engsel dibawah ini.
d. Sendi Putar
Sendi putar merupakan Hubungan antartulang, di mana tulang yang satu berputar terhadap tulang lain. Gerakan rotasi dari sendi putar memiliki 1 poros. Hubungan sendi putar dapat terjadi antara tulang hasta dan tulang pengumpil, antara tulang kepala dan tulang atlas, antara tulang betis dan kering. Untuk lebih jelasnya mengenai sendi putar dapat Anda lihat pada Gambar
e. Sendi Luncur
Sendi luncur merupakan Hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan tulang badan membungkuk dan menggeliat. Sendi luncur tidak berporos. Hubungan sendi luncur dapat terjadi pada hubungan antar ruas tulang belakang, persendian antara pergelangan tangan dan tulang pengumpil seperti terlihat pada gambar sendi luncur dibawah ini!
Mengklasifikasikan Sendi
Sendi (artikulasi) terdapat di mana pun tulang bertemu. Sendi diklasifikasikan baik secara struktural maupun fungsional, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.Tabel 1. Klasifikasi Sendi
Kelas Fungsional | Kelas Struktural | Sendi | Jenis Deskripsi | Contoh Sendi |
sinartrosis (tidak dapat digerakkan) | menyerabut | kampuh | pelipit saling berikat (interlocking) | Di antara tulang kranium |
sinartrosis (tidak dapat digerakkan) | menyerabut | gomposis | sendi pasak dan kantung | di antara gigi dan liang gigi |
sinartrosis (tidak dapat digerakkan) | tulang rawan | sinkondrosis | sendi tulang rawan hialin | di antara diafisis & epifisis pada tulang panjang |
amfiartrosis (sedikit dapat digerakan) | menyerabut | sindesmosis | ligamen ordistal atau membran antar tulang | sendi tulang kering dan tulang betis |
amfiartrosis (sedikit dapat digerakan) | tulang rawan | simfisis | tulang rawan serat bertindak sebagai bagian yang dapat ditekan | cakram intervertebra tulang belakang |
diartrosis (bebas bergerak) | sinovial | meluncur | dua permukaan yang dapat bergeser | di antara tulang-tulang pangkal tangan |
diartrosis (bebas bergerak) | sinovial | engsel | permukaan cembung dan cekung | antara tulang pangkal lengan dan hasta |
diartrosis (bebas bergerak) | sinovial | putar | ujung berbentuk lingkaran yang cocok dengan cincin tulang atau ligamen | antara atlas (C1) dan sumbu (C2) vertebra |
diartrosis (bebas bergerak) | sinovial | kondiloid | kondil oval dengan rongga oval | di antara tulang telapak tangan dan ruas jari |
diartrosis (bebas bergerak) | sinovial | pelana | setiap permukaan berbentuk cembung dan cekung | di antara tulang pangkal tangan dan tulang telapak tangan pertama |
diartrosis (bebas bergerak) | sinovial | bola dan kantung | kepala berbentuk bola dengan kantung berbentuk mangkok | antara tulang paha dan pelvis |
Klasifikasi struktural didasarkan pada jenis material yang melekatkan sendi dan apakah terdapat rongga dalam sendi itu. Ada tiga macam kelas struktural.
- Sendi menyerabut disatukan dengan jaringan ikat berserat. Tidak ada rongga sendi. Sendi berserat pada umumnya tidak bisa digerakkan atau hanya bisa digerakkan secara terbatas.
- Sendi tulang rawan disatukan oleh tulang rawan (hialin atau tulang rawan berserat). Tidak ada rongga sendi. Sendi kartilago tidak bisa digerakkan atau kalau dapat hanya sangat terbatas.
- Sendi sinovial dicirikan dengan adanya rongga sinovial atau rongga sendi yang mengandung cairan sinovial. Sendi sinovial dapat digerakkan secara bebas dan mencirikan sebagian besar sendi dalam tubuh. Gambar 1. Memperlihatkan fitur-fitur lain dari sendi sinovial, yaitu
- Tulang rawan persendian (tulang rawan hialin) melapisi ujung setiap tulang.
- Membran sinovial mengelilingi rongga sinovial. Jaringan ikat areolanya menyekresi cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas ke dalam rongga sinovial.
- Kapsul menyerabut di luar membran sinovial mengelilingi sendi. Kapsul menyerabut sering mengandung berkas-berkas jaringan ikat radat tak beraturan yang disebut ligamen. Ligamen memberikan kekuatan dan fleksibilitas pada sendi.
- Kapsul beruas terdiri atas membran sinovial dan kapsul menyerabut.
- Ligamen pelengkap terdapat di luar kapsul beruas (ligamen ekstrakapsular) atau di dalam rongga sinovial (ligamen intrakapsular).
Klasifikasi Fungsional
Klasifikasi fungsional didasarkan pada tingkat pergerakan sendi. Ada tiga macam klasifikasi:- Sendi sinartrosis tidak dapat digerakkan. Secara struktural, sendi ini dapat berupa sendi menyerabut atau sendi tulang rawan.
- Sendi amfiartrosis dapat sedikit digerakkan. Secara struktural, sendi inidapat berupa sendi menyerabut atau sendi tulang rawan.
- Sendi diartrosis adalah sendi yang dapat digerakkan dengan bebas. Secara struktural, sendi ini selalu merupakan sendi sinovial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar