Senin, 14 November 2011

PENYEBAB PERUBAHAN PADA BENDA

Penyebab Perubahan Benda dan Cara Mencegahnya

Benda-benda di sekitar kita mengalami perubahan. Penyebab terjadinya perubahan adalah akibat kondisi-kondisi alam, misalnya pelapukan, perkaratan, dan pembusukan.

1. Pelapukan

Image:pelapukan.jpg
Pernahkah kamu melihat kursi kayu di taman? Apabila dibiarkan lama dan kehujanan, kayunya akan basah dan rapuh. Kayu kursi menjadi lapuk. Dinding rumah yang kurang semennya dan tempatnya lembap, sering terlihat berjamur dan mudah mengelupas. Cuaca panas dan hujan mengakibatkan bahan-bahan dari kayu dapat berubah. Perubahan pada kayu dan dinding seperti itu disebut pelapukan. Kondisi benda lapuk kelihatan rapuh, lembap, dan berjamur. Pelapukan dapat pula terjadi pada benda-benda berikut ini. Coba cari penyebabnya dan tulis pada buku tulismu. Pelapukan pada benda dapat dicegah dengan berbagai cara. Benda-benda dari kayu dicat atau dipelitur. Benda-benda dari bahan kulit seperti sepatu dan tas dicat atau disimpan di tempat yang tidak lembap dan dalam keadaan kering. Pernahkah kamu menemukan baju atau benda dari kain di rumahmu yang sudah lapuk? Sebutkan penyebabnya.

Perkaratan

Image:perkaratann.jpg
Amati pagar besi yang dicat dan bagian yang mengelupas catnya. Bagai– mana permukaannya? Bagian yang mengelupas catnya, berwarna cokelat dan permukaannya berlubang- lubang atau keropos. Perubahan pada besi ini disebut perkaratan. Perubahan ini juga dapat dilihat pada atap mobil yang catnya terkelupas. Perubahan cuaca, seperti hujan dan panas mempercepat proses perkaratan. Benda yang terbuat dari besi mengalami perkataan karena ada permukaan benda yang berinteraksi langsung dengan udara. Komponen udara yang menyebabkan perkaratan adalah gas oksigen. Perkaratan lebih cepat berlangsung dengan adanya air. Untuk mencegah perkaratan, benda-benda dari besi, seperti mobil, pagar, atap, dan rak piring dicat. Benda-benda dari besi yang tidak dicat, seperti pisau, parutan, dan panci setelah dicuci harus segera dilap sampai kering, agar tidak berkarat. Perkaratan pada kemasan kaleng makanan, seperti kaleng mentega, kornet, buah-buahan kaleng, dan minuman sangat berbahaya. Bagian kaleng yang berkarat itu berlubang-lubang. Bahan makanan di dalam kaleng dapat mengalami perubahan karena udara dari luar bisa masuk. Benda-benda yang terbuat dari logam lain ada juga yang rusak jika berinteraksi dengan udara dan air. Peristiwa ini dikenal sebagai korosi pada logam, misalnya benda dari perak dan tembaga berubah jadi hitam.

3. Pembusukan Makanan

Apakah makanan dapat membusuk? Bagaimana ciri-ciri makanan busuk? Untuk mengetahuinya lakukan kegiatan berikut ini. Pada buah yang busuk kadang-kadang tumbuh jamur, rasanya berubah, lembek, dan kadang-kadang ada ulat. Selain pada buah-buahan, pembusukan dapat pula terjadi pada sayuran, kue, telur, susu, dan nasi. Pembusukan pada susu dan nasi disebut basi, pada kue atau roti disebut berjamur. Penyebab pembusukan bergantung pada jenis makanan. Pembusukan pada makanan disebabkan oleh jamur atau bakteri yang disebut juga mikroba. Makanan ada yang sengaja dibuat membusuk, tetapi tidak membahayakan untuk dimakan. Contohnya, oncom, tempe, yoghurt. Oncom berasal dari kacang tanah yang diberi ragi. Ragi oncom termasuk bakteri pembusuk. Berasal dari apa tempe dan yoghurt?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar